Kamis, 16 Januari 2014

RANGKUMAN TULISAN PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN, PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR, ARTIKEL PEMUDA DAN SOSIALISASI, DAN ARTIKEL PELAPISAN SOSIAL

"PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN"

PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK

  1. Faktor kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu.
  2. Tingkat kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
  3. Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah.

CARA MENGATASI LEDAKAN PENDUDUK DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

  1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal.
  2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGIMBANGI PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK 

  1.     Penambahan dan penciptaan lapangan kerja.
  2.     Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
  3.     Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
  4.     Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

KEBUDAYAAN

Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. 

TUJUAN KEBUDAYAAN

  1.     Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik.
  2.     Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan.
  3.     Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan.
KEPRIBADIAN
 
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan dalam individu dan membentuk individu tersebut melalui sebuah kehidupan.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak biasanya menyalin, di masyarakat eropa jenis utama dari kepribadian terkait dengan beberapa fitur :
  • Keramahan
  • Kebaikan
  • Kerjasama
  • Daya Saing
  • Berorientasi pada praktek dan efisiensi kerja, serta
  • Ketepatan waktu
Hubungan antara budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri dari sebagian besar Internalisasi unsure budaya. Budaya adalah aspek kepribadian kolektif. Dan munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa subkultur, diantaranya :
  • Etnis
  • Kelas Sosial
  • Agama dan
  • Kriterian Pekerjaan
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor yang sangat penting terbentuknya suatu kepribadian. Dunia Internasional dapat mengenal Indonesia karena memiliki keaneka ragamann budaya yang cukup banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing serta kepribadiannya.
Kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa kita dan kita wajib untuk menjaganya jangan sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus melestarikannya. Selain itu kita dapat menjadikannya sumber kekuatan untuk ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran yang penting agar dapat terwujudnya suatu cirri khas jati diri Bangsa Indonesia.

PENGERTIAN KEBUDAYAAN BARAT

Kebudayaan barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran.

DAMPAK KEBUDAYAAN BARAT

Pengaruh Positif dapat berupa :
  1. Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
  2. Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
  3. Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
  4. Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
  5. Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
  6. Bukan penyebab krisis ekonomi.
Pengaruh Negatif berupa :
  1. Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial.
  2. Terjadinya kesenjangan budaya.
  3. Terjadinya kesenjangan budaya.
  4. Sebagai pembunuh pekerjaan.   
"PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR"

ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.

ILMU PENGETAHUAN DIKELOMPOKAN MENJADI 3 KELOMPOK BESAR, YAITU :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ).
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

3. Pengetahuan budaya ( the humanities ).  
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.


TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR

  1. memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis. 
  2. membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
  3. membantu kepribadian mahasiswa agar mampu berperan kepada bangsa dan Negara, dan agama.  
  4. memberi ilmu pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir interdisipliner/ antar ilmu pengetahuan.

THANKS TO :

http://yancsdotme.wordpress.com/2013/03/30/pertumbuhan-penduduk/
http://nanditoaldo.wordpress.com/2011/03/21/makalah-peran-kebudayaan-dalam-membentuk-kepribadian/
http://lidyahanings.blogspot.com/2012/10/penduduk-masyarakat-kebudayaan.html
http://wheelistriderid.blogspot.com/2012/11/latar-belakang-pengertian-dan-tujuan.html http://nurrahim.wordpress.com/2012/12/25/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/


"ARTIKEL PEMUDA DAN SOSIALISASI"


A. INTERMALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI

  1. Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
  2. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dalam anggota masyarakat dan hubungan sosial.
  3. Internalisai belajar dan Sosialisasi
  4. Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma - norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat.
MEDIA SOSIALISASI

  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Temanbermain(kelompok bermain)
  4. Media Massa

 TUJUAN SOSIALISASI

  1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
  3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.

 B. PEMUDA DAN IDENTITAS

Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :

  1.     Generasi Muda sebagai Subyek
  2.     Generasi Muda sebagai Obyek

 PENGERTIAN IDENTITAS

identitas atau jati diri (kepribadian) adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia dan bagaimana dia.

TUJUAN POKOK SOSIALISASI

  1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
  3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
POTENSI GENERASI MUDA
  1. Idealisme dan Daya Kritis
    Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.

    Dinamika dan Kreatifitas
    Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan/alternatif yang baru sama sekali.

    Keberanian Mengambil Risiko
    Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung risiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun mengambil risiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh.

    Optimis dan Kegairahan Semangat
    Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.

    Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
    Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
     

  2. Terdidik
    Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah.

  3. Keanekaragaman Dalam Persatuan dan Kesatuan
    Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat. Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara sempit dan ekslusif.
     

  4. Patriotisme dan Nasionalisme
    Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu lebih digalakkan.

  5. Sikap Kesatria
    Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kestaria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.

    Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
    Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan tekonologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator dan dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidikan serta penerapan teknologi, baik yang maju, madya maupun yang sederhana.

 C. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN

Arti penting dari pendidikan adalah sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akar berhasil dalam pembangunannya secara ‘self propelling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Modernisasi Jepang agaknya merupakan contoh prototipe dalam hubungan ini.

KESIMPULAN
Bahwa kita sebagai generasi penerus bangsa, kita harus meneruskan generasi bangsa yang bersifat baik untuk kemajuan masa depan kita, terutama untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
kita sebagai mahasiswa , kita harus memiliki potensi yang dimiliki oleh generasi muda sebagai bentuk contoh untuk mengembangkan generasi penerus bangsa.Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium-laboratorium dan pada kesempatan-kesempatan praktik lapangan.
Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
oleh karena itu kita harus memiliki potensi dan semangat untuk berkesampatan mengenyam pendidikan setinggi mungkin, agar kita dapat memiliki orientasi untuk masa depan serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian kesimpulan yang dapat saya jabarkan.

THANK'S TO :

http://pandanwulan.wordpress.com/2011/11/03/tugas-ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan-sosialisasi/
illaphuw.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://diananuramalina.ngeblogs.com/2011/10/03/pemuda-dan-sosialisasi/
http://caloninsinyur-rendi.blogspot.com/2011/11/pemuda-dan-identitas.html
http://illaphuw.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html 


"ARTIKEL TENTANG PELAPISAN SOSIAL"

 A. PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatuyang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat.

Didalam organisasi masyarakat primitif, dimana belum mengenal tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. HAl ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:

1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban.

2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.

3. adanya pemimpin yang saling berpengaruh.

4. Adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum (cutlaw men).

5. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.

6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

 TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL  

  1. Terjadi dengan Sendirinya artinya Sebuah lapisan yang terjadi sengaja apabila lapisan itu terbentuk secara otomatis.
  2. Terjadi dengan Sengaja artinya lapisan yang terjadi secara sengaja. Lapisan yang ada terbentuk karena adanya sistem pembagian kekuasaan, organisasi, dan cendrung bersifat memaksa.
PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

  1.     LAPISAN SOSIAL BERSIFAT TERTUTUP
  2.     LAPISAN SOSIAL BERSIFAT TERBUKA
  3.     LAPISAN SOSIAL CAMPURAN

PENYEBAB TERBENTUKNYA LAPISAN SOSIAL MASYARAKAT

  1.     Kekayaan
  2.     Kekuasaan
  3.     Kehormatan

 BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL

  1. Masyarakat terdiri dari Kelas Atas (Upper Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
  2. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
  3. Sementara itu ada pula sering kita dengar : Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class), Kelas Menengah Ke Bawah (Lower Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).

B. ELITE DAN MASSA

elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang kekuasaan.
elite pemegang strategi secara garis besar, yaitu :

  1. Elite politik ( yang berkuasa dalam mencapai suatu tujuan dan biasa disebut sebagai elite dari segala elite )
  2. Elite ekonomi, militer, diplomatik, dan cendekiawan ( yang berkuasa pada masing-masing bidang tersebut )
  3. Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka agama
  4. Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis, seperti : artis, penulis buku ( novelis, komikus ), tokoh film, dan sebagainya.

Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :

  1. Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

  2. Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.

  3. Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.

  4. Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.

PENGERTIAN MASSA

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.

CIRI-CIRI MASSA

  1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda.
  2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
  3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota­anggotanya.

CARA MENYIKAPI PERILAKU MASSA

  1.     Memahami bentuk perilaku kolektif
  2.     Memahami motif perilaku kolektif
  3.     Perencanaan penyelesaian yang matang
  4.     Kesiaan mental petugas
  5.     Pengendalian diri yang baik
  6.     Keberanian dalam bersikap

TEORI-TEORI PERILAKU MASSA

  1. Social Contagion Theory, menyatakan bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam situasi sosial maka mereka akan melakukan tindakan meniru/imitasi.

  2. Emergence Norm Theory, menyatakan bahwa perilaku didasari oleh norma kelompok, maka dalam perilaku kelompok ada norma sosial mereka yang akan ditonjolkannya. Bila norma ini dipandang sesuai dengan keyakinannya, dan berseberangan dengan nilai / norma yang berlaku maka konflik akan terjadi.

  3. Convergency Theory, menyatakan bahwa kerumunan massa akan terjadi pada suatu kejadian dimana ketika mereka berbagi (convergence) pemikiran dalam menginterpretasi suatu kejadian. Orang akan mengumpul bila mereka memiliki minat yang sama dan mereka akan terpanggil untuk berpartisipasi.

  4. Deindivuation Theory, menyatakan bahwa ketika orang dalam kerumunan, maka mereka akan ”menghilangkan” jati dirinya, dan kemudian menyatu ke dalam jiwa kelompok massa. 

 

THANK'S TO :
http://finifio.wordpress.com/2012/11/11/stratifikasi-sosial-atau-pelapisan-sosial/
http://keyrenz.wordpress.com/2009/11/22/pelapisan-sosial-masyarakat/
http://aushuria.wordpress.com/2011/11/26/lapisan-masyarakat/
http://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/elite-dan-massa/
http://majiedflow.blogspot.com/2011/11/elite-dan-massa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/10/teori-teori-perilaku-massa.html
http://retno10508190.blogspot.com/2010/10/cara-menyikapi-perilaku-massa.html
http://wibawa-rian.blogspot.com/2010/11/perilaku-massa.html
http://oeebudhi.blogspot.com/2011/11/62-kesamaan-derajat-dan-elite-massa.html