"ELITE DAN MASSA"
A. PENGERTIAN ELITE
Ada 2 definisi mengenai pengertian dari elite :
a) Menurut KBRI, elite adalah orang-orang terbaik atau pilihan dalam
suatu kelompok/kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajat
tinggi (kaum bangsawan, cendekiawan, dsb)
b) Dalam arti lebih khusus, elite adalah sekelompok orang terkemuka
di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang
kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di
dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting,
yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran,
politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe
masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam
masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di
dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang
mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar
dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat
tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya
lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang
strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan
elite masyarakatnya.
B. FUNGSI ELITE
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas
maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu
ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai
satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan
yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan
minoritas ini
Didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang
dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya dalam
meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan dating. Golongan minoritas
yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa adan
menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu
minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu
kolektivitas dengan cara yang bernilai sosial.
Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan
keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik
maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun
pencapaian.
Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di
atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan
usahanya.
Tujuan yang akan di capai harus terikat serta merupakan tujuan bersama
kepandaian dalam menyesuaikan diri terutama bagi elite baru dapat
membantunya secara efektif dalam mengarahkan masyarakatnya untuk
mencapai tujuannya tersebut. Berhubungan dengan fungsi yang harus
dijalankan oleh elite dalam memegang pimpinan, mereka harus dapat
mengatur strategi yang tepat. Dalam hal ini, kita dapat membedakan elite
pemegang strategi secara garis besar, yaitu :
Elite politik ( yang berkuasa dalam mencapai suatu tujuan dan biasa disebut sebagai elite dari segala elite )
Elite ekonomi, militer, diplomatik, dan cendekiawan ( yang berkuasa pada masing-masing bidang tersebut )
Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka agama
Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis, seperti :
artis, penulis buku ( novelis, komikus ), tokoh film, dan sebagainya.
Elite dari segala elite haruslah dapat menjalankan fungsinya dengan
mengajak para elite pemegang strategi di masing-masing bidang untuk
menjalin kerja sama yang baik. Adanya perbedaan dalam masyarakat
tersebut seluruhnya merupakan tanggung jawab para elite tersebut untuk
dapat bekerjasama lain di dalam tiap lembaga kehidupan masyarakat. Di
dalam suatu masyarakat, mungkin tindak-tanduk elite merupakan contoh,
dan sangat mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan segala
fungsi yang multi dimensi walaupun kadang sulit untuk dilaksanakan.
C. PENGERTIAN MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan
kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal
menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam
hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku
massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa
peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang
tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam
pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti
luas.
CIRI-CIRI MASSA
Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata
sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda,
dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya
orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang
pembunuhan misalnya melalui pers.
Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggotaanggotanya.
D. MASYRAKAT DAN MASSA
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan
kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal
menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam
hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku
massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa
peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang
tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam
pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti
luas.
PERANAN MASYARAKAT DAN MASSA
masyarakat dan massa memiliki sebuah peranan dalam pelapisan sosial, massa dan masyarakat sangatlah berkaitan,
Terhadap beberapa hal yang penting. berikut ini adalah ciri-ciri yang membedakan di dalam
massa :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial,
meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan
kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa
mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu
proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari
individu-individu yang anonim.
3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota¬anggotanya.
E. PERILAKU MASSA
Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Massa
adalah kumpulan orang banyak dalam tempat, waktu yang sama dan biasanya
mempunyai tujuan yang sama. Oleh karena itu psikologi massa akan
berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok
massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku
Kolektif (Collective Behavior).
Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan
perubahan sosial dalam kelompoknya, institusinya, masyarakatnya.
Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan ada juga tindakan yang
tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah yang kemudian
banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).
Perilaku kolektif yang berupa gerakan sosial, seringkali muncul ketika
dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak terstruktur,
ambigious (ketaksaan/ membingungkan), dan tidak stabil.
Kondisi – kondisi pembentuk perilaku massa
Neil Smelser mengidentifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif , diantaranya:
Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang
memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum,
tempat peribadatan, mall, dst
Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya: antar pendukng kontestan pilkada.
Generalized beliefs : berbagi interpretasi acara
Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan, ada
Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst
Failure of Social Control – akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.
TEORI-TEORI PERILAKU MASSA
Ada tiga teori yang digunakan untuk menjelaskan kejadian perilaku massa:
Social Contagion Theory, menyatakan bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam
situasi sosial maka mereka akan melakukan tindakan meniru/imitasi.
Emergence Norm Theory, menyatakan bahwa perilaku didasari oleh norma kelompok, maka dalam
perilaku kelompok ada norma sosial mereka yang akan ditonjolkannya. Bila
norma ini dipandang sesuai dengan keyakinannya, dan berseberangan
dengan nilai / norma yang berlaku maka konflik akan terjadi.
Convergency Theory, menyatakan bahwa kerumunan massa akan terjadi pada suatu kejadian dimana
ketika mereka berbagi (convergence) pemikiran dalam menginterpretasi
suatu kejadian. Orang akan mengumpul bila mereka memiliki minat yang
sama dan mereka akan terpanggil untuk berpartisipasi.
Deindivuation Theory, menyatakan bahwa ketika orang dalam kerumunan, maka mereka akan
”menghilangkan” jati dirinya, dan kemudian menyatu ke dalam jiwa
kelompok massa.
CARA MENYIKAPI PERILAKU MASSA
1. Memahami bentuk perilaku kolektif
2. Memahami motif perilaku kolektif
3. Perencanaan penyelesaian yang matang
4. Kesiaan mental petugas
5. Pengendalian diri yang baik
6. Keberanian dalam bersikap
F. PERANAN ELITE TERHADAP MASSA
Elite
sebagai minoritas yang memiliki suatu kualifikasi tertentu yang eksistensinya
sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh
masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang
berkuasa dan kelompok penentu.
Dalam
kenyataannya elite penguasa kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya lebih
luas, tetapi lebih bersifat umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok
penentu. Kita mengenal, adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang
berasal dari kondisi sejarah masa lampau.
Kelompok
elite penguasa ini tidak mendasarkan diri pada fungsi-fungsi sosial tetapi
lebih bersifat sebagai kepentingan birokrat. Kita bisa menjumpai kelompok
penguasa ini pada berbagai perhimpunan yang bersifat khusus, misalnya pada
kelompok birokratis yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan-kebijakan maupun
sebagai pelaksana dan sebagai elite pemerintah.
Pelapisan sosial dan
kesamaan derajat dapat kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal
dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian ,
kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya.
Misalnya peranan kaum elite terhadap massa.Biasanya kaum elite selalu
ingin dihargai dari kaum yang dibawahnya, dan suka berpliaku sewenang –
wenangnya.
Kita
ambil contoh tentang kasus pengelapan pajak oleh anggota komisi pajak
dan maling ayam. Kenapa dalam memberikan hukuman, lebih berat maling
ayam dari pada korupsi. Bahkan maling ayam bisa sampai terkena hukum
massa yaitu pengroyokan. Tetapi kasus korupsi tidak sampai seperti itu.
Itulah perbedaan kesamaan drajat antara kaum elite dan massa tentang
hukum. Dan satu kasus lagi yang sering terjadi di daerah Aceh. Di
daerah Aceh sangat kuat sekali hukum yang ada disana. Tetapi itu hanya
berlaku bagi rakyat biasa tidak untuk kaum elite.
Mengapa
di Negara kita sendiri, kita dan yang lainnya saling membedakan.
Padahal kita sebagai manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan
yang lainnya dan mempunyai kesamaan drajat yang hampir sama. Misal
apabila kita saling menghormati orang lain maka kita juga akan dihormati
orang lain.
KESIMPULAN
Dalam
pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat
menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah
sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan
suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam
beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannya
dalam hal-hal yang lain.
THANK'S TO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar